Adalah Codex Alimentarius, yaitu sebuah program dari puluhan atau bahkan ratusan program yang terdapat dalam agenda 21 Zionisme, atau yang biasa dikenal sebagai “New World Order” atau “Tatanan Dunia baru” dibawah penguasaan Zionisme Yahudi Internasional. Program ini adalah salah satu alat untuk tercapainya program Zionisme yang lebih besar lagi, yaitu mengurangi jumlah penduduk dunia secara besar-besaran.
Logo Illuminati dan logo Codex Alimentarius (yang berwarna kuning)
Codex
Alimentarius adalah program PBB (dalam hal ini dikerjakan oleh FAO dan
WHO) yang dicanangkan sejak tahun 1963 dan intensif dikerjakan di awal
abad 21 ini. Tujuan Codex Alimentarius adalah membuat standar pangan
bagi seluruh dunia.
Hmmm…
terlihat biasa saja ya sepertinya, terlebih itu dikerjakan oleh PBB yang
kita taunya bekerja demi perdamaian dunia. Padahal PBB dan WHO sendiri
didirikan oleh keluarga milyuner Rockefeller, yaitu salah satu tokoh
Zionisme Yahudi yang paling berpengaruh di dunia saat ini.
Apa saja rancangan dalam Codex Alimentarius?
- Mengendalikan nutrisi dalam makanan
- Mengatur penggunaan bahan kimiawi dalam makanan
- Mengatur pestisida yang digunakan untuk pertanian
- Membuat standar prosedur baru dalam sistem keamanan dan kebersihan makanan
- Mengatur bio-teknologi pangan (dalam hal ini rekayasa genetika sumber pangan)
- Membuat standar prosedur penelitian makanan
- dll.
Dengan enam
poin tersebut di atas sudah dapat kita dapatkan kesimpulan bahwa sistem
pangan kita nanti semuanya akan diganti sesuai kehendak mereka. Berikut
akan saya uraikan satu-persatu :
1. Mengendalikan nutrisi dalam makanan
Dengan
mengendalikan nutrisi dalam makanan, mereka akan dapat menurunkan jumlah
asupan gizi yang semestinya kita dapatkan. Ini mengingatkan saya dengan
berbagai kasus tentang makanan kemasan yang tertulis bahwa memenuhi
asupan gizi, namun ternyata jauh dari jumlah yang seharusnya kita
dapatkan. Ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit mulai dari
kekurangan gizi, penurunan sistem kekebalan, hingga penurunan
kecerdasan.
2. Mengatur penggunaan bahan kimiawi dalam makanan
Jika kita
banyak mendengar nama-nama seperti Flouride, Monosodium/Monoatrium
Glutamat (MSG), Aspartame, dll. dalam makanan kemasan kita, sebaiknya
jauhi! Kandungan-kandungan kimiawi tersebut adalah kandungan yang amat
berbahaya bagi tubuh kita. Penyakit-penyakit seperti kanker, penyakit
ginjal, penyakit lever, dan stroke banyak disebabkan karena mengkonsumsi
kandungan-kandungan tersebut.
Sebenarnya
sudah banyak para ahli gizi dan makanan menolak adanya
kandungan-kandungan kimiawi berbahaya tersebut, namun entah mengapa WHO
dan FAO selalu mengeluarkan pernyataan bahwa kandungan tersebut tidak
berbahaya. Perusahaan-perusahaan Zionist yang bergerak di bidang makanan
bahkan dengan sengaja mencampurkan bahan-bahan tersebut ke produk
mereka. Untuk pembahasan lebih mendalam tentang bahaya Flouride, MSG,
Aspartame, pewarna makanan sintetis, dsb. insya Allah akan saya bahas
pada kesempatan lainnya.
3. Mengatur pestisida yang digunakan untuk pertanian dan perternakan
Kalau kita
mau mempelajari sejarah bahwa dahulu nenek moyang kita sudah menemukan
berbagai macam tehnik untuk mengusir atau membunuh hama dengan cara-cara
yang ramah lingkungan dan tidak mencemari hasil panen, maka kita tidak
harus menggunakan pestisida kimiawi berbahaya untuk bertani. Tapi
mengapa saat ini petani-petani kita lebih tergantung kepada pestisida
berbahaya tersebut?
Jawabannya
mungkin karena rekayasa genetika hama tanaman melalui pestisida itu
sendiri. Para Zionist sudah banyak melakukan penelitian di bidang
pertanian. Mereka mengambil sampel hama di berbagai pertanian dan
perternakan, untuk kemudian mereka buat pestisidanya yang hanya bertahan
sesaat untuk mengusir hama. Tidak hanya itu, mereka juga mencampurkan
zat-zat beracun yang dapat meracuni tanaman pertanian, bahkan racun
tersebut dapat bertahan hingga masuk ke dalam tubuh siapa saja yang
memakannya. Tentu saja selain manusia tercemar racun tersebut, para
hewan ternak yang memakannya juga akan tercemar, yang nantinya juga
dagingnya akan dimakan manusia.
Pestisida
juga menyebabkan air dan tanah di sekitarnya ikut tercemar, dan racun
itu dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4. Membuat standar prosedur baru dalam sistem keamanan dan kebersihan makanan
Ini sangat
berhubungan dengan point-point di atas. Dengan kewenangan yang amat luar
biasa untuk dapat mengatur standar sistem keamanan dan kebersihan
makanan, mereka akan dapat melabeli makanan yang seharusnya berbahaya
menjadi tidak berbahaya.
Selain itu
mereka juga akan dapat mengendalikan prosedur kandungan apa sajakah yang
tidak perlu ditampilkan dalam label komposisi makanan, padahal ada
dalam makanan tersebut. Inilah yang akan sangat merugikan bagi kaum
Muslim dan Yahudi yang amat diharamkan mengkonsumsi babi dan alkohol
dengan kandungan sekecil apapun.
Standar kebersihan makanan juga dapat menyebabkan makanan tercemar bakteri akan diperbolahkan untuk dikonsumsi manusia.
5. Mengatur bio-teknologi pangan (dalam hal ini rekayasa genetika sumber pangan)
Banyak para
ilmuwan ahli genetika yang menolak untuk merekayasa sumber pangan, baik
itu sumber nabati maupun hewani. Alasannya hanya satu, bahwa itu sangat
berbahaya bagi manusia atau hewan yang mengkonsumsinya, dan sudah banyak
penelitian yang membuktikan bahayanya akan hal itu. Mengapa berbahaya?
Karena DNA tumbuhan dan hewan yang direkayasa telah melenceng dari
standar genetik yang telah Allah tetapkan. Pada dasarnya Allah telah
menciptakan segala sesuatu di dunia ini menurut ukurannya, dan itu
berlaku hingga dunia ini berakhir.
Segala sesuatu yang Allah ciptakan adalah sesuai dengan Standar Penciptaan oleh Allah.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
(Qur’an surah Al Qamar (54) ayat 49)
Berbagai
macam makhluk (tumbuhan dan hewan) telah Allah ciptakan dengan ukuran
yang tertentu berdasarkan bentuk, manfaat, dan DNAnya.
“Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.”
(Qur’an surah Al Hijr (15) ayat 20-21)
Syaitan lah yang membisikkan kepada manusia untuk merekayasa genetika binatang.
“Syaitan yang dilaknati Allah itu mengatakan: “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya.” Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
(Qur’an surah An Nisaa (4) ayat 118-119)
Berdasarkan
ketiga ayat Qur’an di atas menjadi jelaslah bahwa rekayasa genetika
untuk keperluan manusia sangat bertentangan dengan hukum Allah.
6. Membuat standar prosedur penelitian makanan
Standar
prosedur penelitian makanan adalah inti dari segala poin Codex
Alimentarius, dimana mereka bebas menentukan apa-apa saja yang boleh
masuk ke dalam makanan kita untuk selanjutnya diserap tubuh kita. Bukan
hanya nutrisi, tetapi juga racun yang terkandung di dalamnya. Penelitian
yang terkesan ditutup-tutupi dengan dalih standar keamanan menjadi
tameng untuk mereka demi tercapainya tujuan dari pengurangan populasi
dunia.
Penelitian
makanan yang mereka maksud sesungguhnya tidak terbatas pada penelitian
kandungan gizi makanan, tetapi juga skenario dari semenjak pembibitan
hingga masuk ke dalam jaringan tubuh kita. Bagaimana bibit makanan
tersebut direkayasa agar bisa tumbuh dengan kandungan berbahaya,
dibesarkan dengan pupuk/pakan berbahaya, dipanen dengan metode
berbahaya, dikemas dengan kemasan berbahaya, hingga kita memakannya
dengan tanpa perasaan akan bahaya yang mengintai.
sumber : http://un2kmu.wordpress.com/2010/06/21/codex-alimentarius-dan-agenda-terselubung-zionisme/