Dibalik Lubang Misterius di Serbia dan Kaitan Dengan Siksa Kubur-Sebagai orang beragama, pasti sebagia nbesar bilang kalo neraka itu ada.. Well, kita ga bisa ngebuktiin, soalnya menurut kitab suci dan menurut logikaku, neraka itu ada di dimensi yang bener-bener beda sama kita, dimana kalo besok kita mati, baru deh bisa ngebuktiin dengan mata kepala sendiri..
Tapi gimana kalo ternyata neraka itu ada di perut bumi?
Ada urban legend yang bilang kalo sebuah lubang yang digali di Siberia ada suara-suara orang yang lagi disiksa, berita ini nyebar dari taun 1989 dan mule nyebar di internet taun 1997, gini-gini..
Rincian dibawah diambil dari artikel di harian Finlandia bernama 'Ammennusatia'.
Sekelompok geologis menggali sebuah lubang sedalam 14.4 kilometer ke kedalaman bumi ketika mereka mendengar teriakan manusia. Jerita itu seakan berasal dari jiwa-jiwa terkutuk yang ada di perut bumi. Para ilmuwan takut mereka telah melepaskan kekuatan jahat dari neraka ke permukaan bumi.
'Ini sangat mengejutkan, kami benar-benar takut perihal apa yang kami temukan ini,' kata Dr Azzacov, manajer dari proyek pengeboran di pedalaman Siberia ini.
Tentu aja mereka terkejut soalnya suhu di dalamnya sangat tinggi. 'Menurut perhitungan kami, suhu di dalam sana sebesar 1,100 derajat Celsius, atau melebihi 2,000 derajat Fahrenheit,' . 'Ini melebihi ekspektasi kami. Nampaknya seperti neraka yang sangat panas dan brutal ada di pusat bumi.
'Penemuan ini sangat menakutkan kami, banyak ilmuwan yang takut melanjutkan proyek ini. Kami mencoba untuk mendengarkan pergerakan lempeng bumi dengan interval tertentu dengan memasukan mikrofon super sensitif ke dalam lubang. Dan dari dalamnya terdengar suara rintihan manusia yang rendah, kadang-kadang tinggi' ujar Dr Azzacov.
'Kami semua mendengar suara manusia, berteriak kesakitan. Meskipun ada satu suara yang mendominasi, kami tetap mendengar ribuan, bahkan jutaan suara kesakitan, sebagai latar belakang suara. Setelah penemuan ini, setengah dari ilmuwan kami memutuskan untuk berhenti. Kami harap, apa yang ada dibawah tetap tinggal disana' Dr Azzacov menambahkan.
'Yang membuat kami benar-benar terkesiam di Soviet, setelah kami merekam suara itu, muncul pilar cahaya dari dalam lubang galian kami, dan dari pilar itu muncul makhluk bersayap kelelawar berkata (dalam bahasa Rusia): 'I have conquered,' 'Aku telah menaklukkan.'
'Insiden itu benar-benar nyata' ujar Mr. Nummedal. Di sisa malam itu, dia melihat ambulan hilir mudik di situs itu. Mereka menggunakan bahkan sebuah obat untuk menghilangkan memori jangka pendek kepada beberapa orang.
"Sebagai komunis aku tidak percaya pada injil tapi sebagai ilmuwan sekarang aku percaya pada neraka," kata Dr. Azzacove. "Tidak perlu diungkapkan bahwa kami sangat terkejut atas penemuan ini. Tapi kami tau apa yang kami liat dan kami dengar. Dan kami sangat yakin bahwa kami telah menggali hingga neraka!"
Dr. Azzacove melanjutkan, ". . .bor tiba-tiba berputar dengan liar, mengindikasi bahwak kam itelah menembus sebuah gua atau rongga. Dan sensor temperatur menunjukkan suhu 2,000 derajat Fahrenheit."
"Kami menurunkan microphone, yang didesain untuk mendeteksi pergerakan bumi. Alih-alih mendengar suara lempeng bumi, kami mendengar suara teriakan manusia yang kesakitan!Awalnya kami kira suara itu berasal dari peralatan kami."
"Tapi setelah melakukan pengecekan dan tidak menemukan kesalahan apapun. Kami tau itu bukan berasal dari peralatan kami, tapi suara dari jutaan manusia!
sumber : http://berfose.blogspot.com
Black Hole Luar Angkasa Juga Ada di Lautan
Pusaran air di lautan sangat rapat dikelilingi oleh air yang mengitarinya. Apapun yang terperangkap di sana, tak bisa lepas. Bahkan air.
Gulf Stream, yang merupakan bagian dari arus samudra yang membentang di seluruh dunia, mengakibatkan hadirnya musim dingin yang sejuk yang terjadi di Eropa Utara. Namun demikian, iklim juga dipengaruhi oleh sejumlah pusaran air besar berdiameter lebih dari 150 kilometer yang berotasi dan menjelajahi samudra.Jumlah pusaran-pusaran air itu sendiri juga terus bertambah di samudera belahan selatan Bumi dan meningkatkan pasokan air hangat dan asin ke arah utara. Kabar baiknya, ia juga meredakan dampak negatif pelelehan es di saat iklim tengah menghangat seperti saat ini.
Lewat metode matematika, George Haller dari ETH Zurich dan Francisco Beron-Vera dari University of Miami menemukan bahwa ternyata, pusaran-pusaran air di lautan planet Bumi itu sama dengan lubang hitam di ruang angkasa. Mereka sangat rapat dikelilingi oleh air yang mengitarinya sehingga apapun yang terperangkap di sana, tak bisa lepas.
Tak ada jalan keluar
Black hole atau lubang hitam merupakan objek di ruang angkasa yang memiliki massa sangat besar sehingga mereka mampu menarik apapun yang berada dalam jarak tertentu dari mereka. Tak ada satupun yang berada terlalu dekat dengan lubang hitam bisa melarikan diri, bahkan cahaya sekalipun.
Dalam jarak tertentu, yang merupakan batas jarak aman, pancaran cahaya bisa tidak terhisap ke dalam black hole namun ia melengkung dan kembali ke posisi aslinya dan membentuk orbit berputar. Dalam teori relativitas Einstein, perbatasan orbit cahaya dengan black hole disebut dengan photon spere.
Ternyata, Haller dan Beron-Vera menemukan hal serupa pada pusaran air di lautan. Di perbatasan ini, partikel cair bergerak berputar, seperti halnya cahaya yang bergerak berputar di photon sphere. Dan sama seperti black hole, apapun yang berada di dalam garis perbatasan itu, tidak bisa lepas, bahkan air sekalipun.
Berhubung pusaran air seperti black hole di samudra stabil, mereka memiliki fungsi yang sama seperti kendaraan transportasi. Tak hanya bagi mikro organisme seperti plankton ataupun benda lain seperti limbah plastik ataupun minyak, ia juga merupakan kendaraan transport bagi air yang memiliki kandungan garam dan suhu lebih panas dibandingkan dengan air di sekelilingnya.
Temuan ini telah diverifikasi oleh Haller dan Beron-Vera setelah mengamati Agulhas Rings, sekelompok pusaran air yang rutin muncul di kawasan samudra selatan, di lepas pantai Afrika Selatan dan mentransportasikan air hangat dan bergaram ke arah barat laut.
Dari pengamatan, para peneliti menemukan ada tujuh Agulhas Rings sejenis black hole yang mengirimkan air yang sama tanpa mengalami kebocoran, selama hampir satu tahun lamanya. Haller menyebutkan, vortisitas koheren serupa juga hadir di aliran kompleks di luar lautan.
Artinya, sejumlah angin puyuh juga memiliki sifat serupa dengan black hole. Bahkan Great Red Spot, sebuah badai statis yang ada di planet Juputer, bisa jadi merupakan contoh spektakuler pusaran serupa black hole. "Sudah sejak lama matematikawan terus berupaya memahami secara khusus vortisitas koheren dalam aliran turbulen," sebut Haller dalam laporan yang dipublikasikan di Journal of Fluid Mechanics.
(Abiyu Pradipa. Sumber: Phys.Org
Gerbang yang di percaya menuju alam lain
5. Gerbang Surga – Tianmen
Tak heran jika Gunung Tianmen di China
disebut heaven gate atau gerbang surga. Karena ketinggiannya, serta
lubang besar yang ada di atas gunung ini, Tianmen lebih menyerupai
gerbang ke langit, yang identik dengan surga.
Naik dari kaki gunung menuju ke lubang
besar tersebut memang tampak seperti sedang berjalan menuju sebuah
gerbang ke arah langit. Tempat ini layak masuk dalam daftar kunjungan
keliling dunia.
4. Cahaya Surga – Gua Jomblang
Tak hanya lubang-lubang besar yang bisa ‘mengirim’ kita ke neraka, di muka bumi ini juga ada lubang tempat masuknya ‘cahaya surga’. Luweng Grubug nama tempat tersebut. Letaknya di Gua Jomblang,Indonesia.
Lorong sepanjang 300 meter di area Gua
Jomblang, membawa kita menuju Gua Grubug. Sinar matahari yang menerobos
masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter membentuk satu tiang cahaya
indah yang diibaratkan sebagai cahaya surga.
3. Gerbang Neraka – Pluto
Turki punya gerbang yang bisa membawa
siapa saja langsung ke neraka! Mengapa diibaratkan demikian? Lubang
penuh uap karbondioksida yang ada di sana memang sangat berbahaya bagi
semua makhluk hidup, dan bahkan mematikan
Peneliti dari Italia menemukan sebuah
gerbang ke neraka yang terbentuk dari reruntuhan di sebelah Barat Daya
Turki. Gerbang yang disebut Pluto Gate ini ditemukan pada situs
purbakala di kota Phrygian,Hierapolis yang sekarang disebut Pamukkale.
2. Gerbang Neraka Danau Lava – Afar Depression
Afar Depression merupakan tempat di
mana dua lempeng tektonik bertemu dan menjadi lokasi geologis paling
aktif di dunia. Ada sebuah lubang besar di area tersebut yang merupakan danau lava.
Menjadi danau lava terbesar di dunia,
yang penuh api panas, lubang ini lantas dianggap sebagai gerbang menuju
neraka. Bagaimana tidak, jika segala yang terperosok ke dalamnya pasti
bakal meleleh.
1. Gerbang Neraka – Namaskaro
Terletak di Islandia, Namaskoro berada
di dasar gunung Namatjall yang merupakan salah satu dari beberapa area
vulkanik di sana. Merupakan pusat dari aktivitas panas bumi, seluruh
area di sekitar tempat ini menggambarkan suasana yang suram.
Kolam lumpur yang mendidih dengan zat
sulfur di atasnya, membuat area ini dipenuhi uap gas vulkanik.
Pemandangan di sana sangat mengerikan. Tak heran jika Namaskoro akhirnya
mendapat julukan sebagai Gerbang Menuju Valhalla.
sumber :yudhe.com
Misteri 13 Tengkorak Kristal
Sebuah legenda dari Amerika tengah mengatakan, terdapat 13 tengkorak kristal yang dapat berbicara dan bernyanyi. Kristal tengkorak ini diceritakan dapat menjawab berbagai misteri di seluruh dunia. Dan pada saatnya tiba, dimana dunia dalam krisis hebat maka ke-13 tengkorak kristal ini akan disatukan dan akan memberikan sebuah informasi yang teramat penting bagi umat manusia.
tengkorak kristal suku maya |
Tengkorak kristal pertama kali di temukan di reruntuhan kota suku maya,
dan terkubur di pelosok hutan yang lebat. Pada tahun 1924, penjelajah
Inggris, Frederick Mitchell-Hedges dan rekan-rekannya sedang
berpetualang, berusaha untuk menemukan sisa-sisa kota legenda Atlantis
di Belize, Amerika tengah. Suatu hari, ketika mereka sedang berjalan
melintasi hutan lebat, mereka menemukan sebuah gundukan bebatuan yang
tertutup rumput lebat dan semak-semak. Selebihnya adalah sejarah.
Kelompok itu menemukan kota Lubaantun yang telah lama hilang, yang dalam
bahasa Maya berarti kota batu yang berjatuhan. tidak hanya satu,
tengkorak Kristal ini ditemukan beberapa dan di simpan di berbagai
museum di dunia.
tengkorak kristal mexico |
tengkorak kristal museum paris |
tengkorak kristal anna |
Diantara semua tengkorak yang telah di temukan, tengkorak kristal
Mitchell-Hedges mungkin adalah yang paling terkenal. tengkorak yang
dimiliki oleh Anna Mitchell-Hedges yang merupakan anak angkat dari
Mitchell Hedges ini, sangat mirip dengan tengkorak kristal yang terdapat
di Britis Museum namun dengan ukiran mata dan gigi yang lebih detail.
Anna mengatakan bahwa ia telah menemukan sebuah tengkorak yang terbuat
dari kristal terkubur dibawah altar di salah satu reruntuhan kuil yang
berbentuk piramida.Tengkorak tersebut sepenuhnya terbuat dari kristal
transparan. Ukurannya persis seperti ukuran tengkorak manusia dan sangat
akurat secara anatomi yang ditunjukkan dengan tulang rahang yang
terpisah. Anna Mitchell Hedges yang menemukan tengkorak tersebut
meninggal pada tahun 2007 pada usia 100 tahun. Ia telah menyimpan
tengkorak tersebut seumur hidupnya. Anna percaya bahwa tengkorak
tersebut telah memberikan kepadanya kekuatan dan kesehatan hingga ia
berumur 100 tahun
cristal skull britis museum |
Banyak yang percaya bahwa artefak ini di buat pada masa pra-Colombus
atau sebelum penemuan Amerika itu berarti di temukan pada masa peradaban
suku Maya atau Aztec, namun banyak yang meragukan klaim tersebut dengan
berbagai alasan. Seperti yang penelitian terhadap tengkorak kristal
yang di lakukan di Britis Museum menemukan terdapat lekukan garis yang
menandai gigi di ukir dengan menggunakan peralatan yang biasa di gunakan
pada abad ke-19 untuk membuat perhiasan. jika penelitian tersebut
akurat maka klaim yang menyatakan tengkorak kristal ini di temukan pada
peradaban pra-colombus telah terbantahkan
Dr Jane Walsh adalah seorang spesialis MesoAmerican yang terkemuka di
dunia yang bekerja untuk Smithsonian Institute. Dan saat ini, ia adalah
pemilik dari salah satu tengkorak kristal.Dr Walsh seperti sebagian
besar arkeolog yang lain percaya bahwa tengkorak kristal tersebut adalah
sebuah tipuan yang cerdas, dan bukan peninggalan bangsa kuno. Ia
berteori bahwa tengkorak tersebut kemungkinan dibuat pada abad ke-19
untuk memuaskan permintaan akan barang antik kuno. Namun Dr Walsh
sendiri tidak memiliki bukti untuk mendukung teorinya.
smithsonian cristal skull |
Dr Walsh berusaha mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap tengkorak
tersebut untuk mengetahui asal-usulnya. Salah satu kendala yang
dihadapinya adalah kristal tidak memiliki karbon, karena itu mustahil
melacak usia tengkorak tersebut dengan metode karbon. Salah satu cara
yang tersisa adalah melihat dengan teliti permukaan kristal dan berusaha
untuk menemukan jejak peralatan yang digunakan untuk membuat kristal
tersebut. Apabila ditemukan jejak peralatan tangan, maka kemungkinan
tengkorak tersebut memang berasal dari peradaban kuno. Dan apabila
ditemukan jejak peralatan mekanik, maka kemungkinan usia tengkorak
tersebut lebih modern, yang berarti bisa berasal dari zaman Columbus
hingga abad ke-20. Satu lagi pembantahan terhadap teori penemuan
pra-colombus
Museum Inggris dan Museum Prancis kemudian mengadakan pameran tentang
Tengkorak Kristal ini. Peneliti kemudian menelusuri kembali asal
Tengkorak Kristal tersebut dan ternyata Tengkorak Kristal tersebut
dibeli dari seorang penjual barang - barang antik dan arkeologi asal
Prancis yang bernama Eugène Boban yang menjalankan usahanya di Mexico
City antara tahun 1860 - 1880. Boban diduga merupakan sumber dari
crystal - crystal skull yang dipajang di berbagai Museum.
Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa pada tahun 1992, Institut
Smithsonian telah memiliki Tengkorak Kristal yang didapatkan dari
seseorang tak dikenal. Orang tersebut mengatakan jika ia mendapatkan
Tengkorak Kristal tersebut di Mexico City , dan itu adalah artifak
penting dari peradaban Aztec. Setelah diteliti, ternyata Tengkorak
Kristal tersebut juga berasal dari Boban yang mengatakan ia memperoleh
Tengkorak Kristal itu dari seorang sumber di Jerman.
Eugène Boban |
Museum Inggris dan Museum Prancis kemudian mengadakan pameran tentang
Tengkorak Kristal ini. Peneliti kemudian menelusuri kembali asal
Tengkorak Kristal tersebut dan ternyata Tengkorak Kristal tersebut
dibeli dari seorang penjual barang - barang antik dan arkeologi asal
Prancis yang bernama Eugène Boban yang menjalankan usahanya di Mexico
City antara tahun 1860 - 1880. Boban diduga merupakan sumber dari
crystal - crystal skull yang dipajang di berbagai Museum.
Hasil penelitian khusus mengenai Tengkorak Kristal dipublikasikan oleh
Journal Archaelogiocal Science pada bulan Mei 2008. Penelitian yang
dilakukan oleh tim peneliti yang berasal dari Inggris dan Amerika itu
menggunakan Mikroskop Elektron dan X - Ray Crystallography. Tim peneliti
dari Inggris dan Amerika menemukan bahwa Tengkorak Kristal dari Museum
Inggris dibuat dengan sejumlah bahan amplas kasar seperti aluminium
oksida serta berlian, dan dibentuk dengan menggunakan piringan berputar
yang terbuat dari logam yang telah disesuaikan. Tengkorak Kristal dari
Institut Smithsonian dibuat dengan menggunakan amplas yang berbeda, yang
dikenal dengan nama komponen silikon - karbon ( carborundum )yang
merupakan bahan sintetik yang sama digunakan dalam industri modern saat
ini. Karena bahan sintesis ini hanya tersedia di abad ke-20, peneliti
menyimpulkan bahwa crystal skull tersebut dibuat di era 50'an. sekarang
Tengkorak kristal tersebut telah di pindahkan ke National Museum of
Natural History.
meskipun saat ini kasus Tengkorak kristal ini telah terpecahkan, dan
sayangnya semua tengkorak kristal ini palsu, namun bukankah ini sebuah
karya seni yang indah? dan setidaknya Eugène Boban telah memberikan
sebuah misteri yang membuat kita bertanya-tanya selama beberapa dekade.